a.
Parameter CT Scan
Ada
beberapa parameter yang mempengaruhi output citra CT Scan anatara lain :
1 1. Slice Thickness
Slice thickness adalah
tebalnya irisan atau potongan obyek yang diperiksa yang mengindikasikan berapa
banyaknya organ yang diperiksa per eksposi (Bontrager, 2001)
2 2. Range
Range atau rentang
adalah perpaduan atau kombinasi dari beberapa slice thickness. Penggunaan range
untuk mendapatkan ketebalan irisan yang berbeda pada satu lapangan
pemeriksaan.
3 Faktor
Eksposi
Faktor
eksposi adalah faktor yang berpengaruh eksposi, meliputi : tegangan tabung kilo voltage (kV), arus tabung milli ampere (mA), dan waktu second (s). besarnya tegangan dapat
dipilih secara otomatis pada tiap - tiap pemeriksaan.
43. Field
Of View
Field
of view adalah diameter maksimal dan gambaran
yang akan direkonstruksi. Jika FOV diperbesar, dengan ukuran matriks yang tetap
maka ukuran pixel akan mengalami pembesaran yang proporsional.
54. Rekonstruksi
Matriks
Satu buah kotak
atau 1 sel informasi dinamakan picture
element (pixel) yang mengandung nilai CT number atau Hounsfield
Unit (HU) sebagai perwakilan dari volume jaringan yang digambarkan dalam 2
dimensi. Rekonstruksi matriks ini berpengaruh terhadap resolusi gambar yang akan dihasilkan.
Semakin
tinggi matriks yang dipakai, maka semakin tinggi resolusi yang akan dihasilkan
(Seeram, 2001).
65. Rekonstruksi
Algorithma
Rekonstruksi algorithma adalah
prosedur matematis (algorithma)
yang digunakan dalam merekonstruksi
gambar. Hasil dan
karakteristik dari gambar CT scan tergantung
pada kuatnya algorithma yang dipilih. Sebagian besar CT scan sudah memiliki
standar algorithma tertentu untuk pemeriksaan kepala, abdomen dan Iain-lain.
Semakin tinggi resolusi algorithma yang
dipilih maka semakin tinggi pula resolusi gambar yang akan dihasilkan. Dengan
adanya metode ini maka gambaran seperti tulang, soft tissue dan jaringan-jaringan lain dapat dibedakan dengan jelas
pada layar monitor.
76. Windowing
CT
image dapat digambarkan pada layar monitor
sebagai suatu bentuk yang dapat dikenali yaitu gray scale image. Proses ini didapat melalui konversi tiap digital CT number pada matrik yang sebanding
dengan energi yang digunakan. Nilai kecerahan dari gambar gray scale, sesuai dengan pixel
dan CT number pada data digital yang
mewakilinya. Dikarenakan di dalam data CT
image adalah merupakan data asli, manipulasi gambar dilakukan untuk
menampilkan gambar tambahan, dimana proses tersebut disebut dengan windowing atau gray level mapping.
87. Window
Width
Window
width adalah suatu rentang nilai CT number
yang digunakan untuk memberikan nuansa keabu-abuan pada layar. Pada dasarnya window width adalah suatu nilai tingkat
warna keabu abuan (grey) yang
ditampakkan pada gambar. Window width
yang sempit, berarti bahwa memberikan lebih sedikit nuansa keabu-abuan yang
akan menghasilkan kontras gambar yang tinggi.
98. Window Level
Window Level adalah
nilai tengah dari window yang
digunakan untuk penampilan gambar. Nilainya dapat dipilih dan tergantung pada karakteristik perlemahan dari strutur
obyek yang diperiksa. Window Level menentukan
densitas (derajat kehitaman) gambar yang dihasilkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar