CT SCAN
CT Scan (Computed Tomography
Scan) Merupakan pencitraan diagnostic yang menggunakan kombinasi sinar-x dan
teknologi computer dalam mengolah, menganalisia, dan merekonstruksi data
menjadi gambaran irisan transversal tubuh (cross sectional) yang diperiksa.
Struktur
komponen CT Scan
1. Gantry
(X-ray tube, Detector, DAS)
Tempat
yang besar dan memiliki terowongan yang dilengkapi oleh X-ray tube dan detector
yang letaknya selalu berlawanan arah.
Mereka dapat berputar secara bersamaan. Hal ini untuk melakukan eksposi.
Hasil eksposi berupa data yang kemudian dikelompokkan oleh DAS (Data Acquisition
Sistem).
2. Meja
pemeriksaan
Peralatan
yang melengkapi gantry yang dapat keluar masuk gantry, naik turun, dan maju
mundur.
Bahan : carbon graphite fiber
konstruksi :
a.dapat
bergerak naik turun
b.top table bergerak maju-mundur untuk keluar masuk terowongan
gantry.
c.pada spiral CT, selama scanning meja bergerak masuk/keluar gantry.
3. Operator
console
Terdiri
dari meja kontrol dan monitor. Yang
berfungsi mengatur atau mengendalikan gantry. Sistem pengendali berfungsi
untuk melakukan pekerjaan atau pengoperasian scanning, display atau
penggambaran.
Sistem
kontrol mengandung arti untuk melakukan setting variabel atau indikator
eksposi. Terdiri dari kV, mA, S, HTT, Tube indicator, dll.
Sistem
console dilengkapi dengan sistem archiving. Ketika sistem pengendali mengendalikan pekerjaan komputer maka
semua kendali yang dikerjakan komputer
bisa dikerjakan. Sistim archiving
terdiri dari menyimpan data dan membuka
kembali.
4. Computer
(CPU)
Terdiri
dari :
-
ALU : Untuk melakukan
arithmatic logic
-
Control unit
-
Memory unit, sebagai tempat
penyimpanan data.
-
CPU (Central processing
Unit) untuk rekonstruksi gambar.
-
Display console
CPU
Berfungsi untuk :
n Mengolah data
n Merekonstruksi gambar
n Memanipulasi gambar
n Menyimpan gambar
5. Output
Device
Alat
penghasil gambar. Terdiri dari :
n TV Monitor,
untuk tayangan gambar
n Image recorder, untuk menyimpan gambar (dalam Magnetic
Disc, Floppy Disc)
n Multiformat camera, untuk membuat format gambar, satu
film untuk beberapa frame/ gambar.
n Laser imager/printer : untuk mencetak gambar pada film
single emulsi.
Gantry merupakan komponen pesawat CT Scan di dalamnya
terdapat:
1. tabung sinar-x
berfungsi
sebagai pembangkit sinar-x dengan kapasitas 3.000.000 H.U (Heat Unit)
·
Anoda putar
Agar
target tidak cepat aus
·
Fokus kecil
Menghasilkan
gambaran yang tajam
·
Bekerja diatas tegangan 100
kV
Tegangan harus diatas 100 kV
agar dapat melakukan tembusan dengan baik.
·
Anoda heat unit capacity s/d
2 juta heat unit
Untuk
menghasilkan panas yang besar.
·
Tahan goncangan
Karena
bergerak terus menerus
2. Detector sinar-x
Detector dan data acquisition system
·
Detector mengubah
atenuasi sinar x menjadi signal listrik
·
DAS memperkuat signal
dan konversi dari data analog ke data digital
·
Data digital diolah
oleh computer
3. Kolimator
Pada pesawat CT Scan, umumnya terdapat dua buah
kolimator, yaitu:
a. Kolimator pada rumah tabung sinar x(fan beam), yang
fungsinya untuk mengurangi dosis radiasi, sebagai pembatas luas lapangan
penyinaran dan mengurangi bayangan penumbra dengan adanya focal spot kecil.
b. Kolimator pada detector, yang fungsinya adalah untuk :
pengarah radiasi menuju ke detector, pengontrol radiasi hamburan dan menentukan
ketebalan lapisan (slice thickness).
Kolimator
yang berfungsi untuk menghindari hamburan disebut anti scatter colimator.
Perlengkapan dalam pemeriksaan CT Scan (Examination
Accessories)
a. Peralatan yang diperlukan untuk kenyamanan posisi
pasien selama pemeriksaan berlangsung terdiri dari: “head holder strep”, “arm
support”, “cradle pad”, dan “knee pad”.
b. Printer Laser Imager.
Digunakan untuk memperoleh gambaran CT pada suatu
bidang film sesuai yang diinginkan.
c. Injector Automatic.
merupakan alat penyuntik otomatis kontras media secara
intra vena
Fungsi
pesawat CT Scan
a. Produksi Sinar-x
b. Kumpulan data
c. Proses data
d. Tampilan gambar
Prinsip
kerja CT Scan
·
Sinar x melalui celah
sempit (kolimator) menembus objek
·
Sinar x yang menembus
objek (mengalami atenuasi) ditangkap oleh detector, atenuasi sinar x menjadi
signal listrik
·
Data Acquisitin System
dalam sistem computer mengubah signal listrik diteruskan menjadi data digital
dan menjadi informasi computer dalam bentuk “algorithma”
·
Rekonstruksi gambar
dalam “gray scale image” untuk ditampilkan dalam “display system”.
Parameter
pemeriksaan CT Scan
Gambar pada CT Scan dapat
terjadi sebagai hasil dari berkas sinar-X yang mengalami perlemahan setelah
menembus obyek, ditangkap detektor dan dilakukan pengolahan dalam komputer.
Penampilan gambar yang baik tergantung kualitas gambar yang dihasilkan sehingga
aspek klinis dari gambar tersebut dapat dimanfaatkan untuk menegakkan diagnosa.
Pada CT Scan dikenal beberapa parameter untuk pengontrolan eksposi dan output
gambar yang optimal.
Adapun parameter tersebut adalah :
- Slice thickness
Slice
thickness adalah tebalnya irisan atau potongan dari obyek yang diperiksa.
Nilainya dapat dipilih antara 1 mm – 10 mm sesuai dengan keperluan klinis.
Slice thickness yang tebal akan menghasilkan gambaran dengan detail yang rendah
sebaliknya dengan slice thickness yang tipis akan menghasilkan gambaran dengan
detail yang tinggi. Slice thickness yang tebal akan menimbulkan gambaran yang
mengganggu seperti garis-garis dan apabila slice thickness terlalu tipis akan
menghasilkan noise yang tinggi.
- Scan Range
Scan
range adalah perpaduan atau kombinasi dari beberapa slice thickness, yang
bermanfaat untuk mendapatkan ketebalan potongan yang berbeda pada satu lapangan
pemeriksaan.
- Faktor Eksposi
Faktor
eksposi adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap eksposi, meliputi
tegangan tabung (KV), arus tabung (mA) dan waktu (s). Besarnya tegangan tabung
dapat dipilih secara otomatis pada setiap pemeriksaan.
Tegangan
tabung (KV) yaitu beda potensial antara tabung katoda dan anoda. Semakin tinggi
awan elektron yang dihasilkan maka akan semakin kuat menembus anoda sehingga
daya tembus yang dihasilkan akan semakin besar.
Arus
tabung (mA) yaitu kuat lemahnya arus yang dihasilkan sinar-X, apabila arus
tabung besar maka elektron yang dihasilkan akan semakin besar.
Waktu
(s) yaitu lamanya waktu eksposi, sangat berpengaruh terhadap jumlah elektron.
mAs berpengaruh terhadap jumlah elektron dan kuantitas sinar-X.
- Field of View
(FOV)
Field
of View (FOV) adalah diameter maksimal dari gambar yang akan direkonstruksi.
Besarnya bervariasi dan biasanya berada pada rentang 12 cm sampai dengan 50 cm.
Field of View (FOV) kecil akan meningkatkan detail gambar (resolusi) karena
field of view (FOV) yang kecil mampu mereduksi ukuran pixel, sehingga dalam
rekonstruksi matriks hasilnya lebih teliti.
Field
of View (FOV) kecil, antara 100 mm sampai dengan 200 mm akan meningkatkan
resolusi sehingga detail gambar dan batas objek akan tampak jelas. Field of
View (FOV) kecil akan menyebabkan noise meningkat.
Field
of View (FOV) sedang, yaitu 200 mm diharapkan gambar yang dihasilkan memiliki
spasial resolusi yang baik, noise serta artefak sedikit.
Field
of View (FOV) besar, antara 350 mm sampai dengan 400 mm akan menghasilkan
spasial resolusi yang rendah karena pixel menjadi besar akibat dilakukannya
magnifikasi. Field of View (FOV) besar akan menyebabkan noise berkurang dan
kontras resolusi meningkat serta dapat dihindari munculnya streak artifact.
- Gantry Tilt
Gantry
tilt adalah sudut yang dibentuk antara bidang vertikal dengan gantry (tabung
sinar-X dengan detektor). Rentang gantry tilt antara -300 sampai +300. Gantry
tilt bertujuan untuk keperluan diagnosa dari masing-masing kasus yang dihadapi,
dan menentukan sudut irisan dari objek yang akan diperiksa. Satuan ukur
penyudutan gantry adalah derajat (°).
- Rekonstruksi
Matriks
Rekonstruksi
matriks adalah deretan baris dan kolom dari picture element (pixel) dalam
proses perekonstruksian gambar. Rekonstruksi matriks ini merupakan salah satu
struktur elemen dalam memori komputer yang berfungsi untuk merekonstruksi
gambar.
Pada
umumnya matriks yang digunakan berukuran 512x512 yaitu 512 baris dan 512 kolom.
Pada pemeriksaan CT Scan ukuran matriks disesuaikan dengan alat yang tersedia.
Rekonstruksi matriks berpengaruh terhadap resolusi gambar.
Semakin
tinggi matriks yang dipakai maka semakin tinggi detail gambar yang dihasilkan.
- Rekonstruksi
Algorithma
Rekonstruksi
algorithma adalah prosedur matematis yang digunakan dalam merekonstruksi
gambar. Penampakan dan karakteristik dari gambar CT Scan tergantung dari
kuatnya algorithma yang dipilih. Semakin tinggi rekonstruksi algorithma yang
dipilih maka semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan. Dengan adanya
metode ini maka gambaran seperti tulang, soft tissue, dan jaringan-jaringan
lain dapat dibedakan dengan jelas pada layar monitor.
- Window Width
Window
Width adalah nilai computed tomography yang dikonversi menjadi gray scale untuk
ditampilkan ke TV monitor. Setelah komputer menyelesaikan pengolahan gambar
melalui rekonstruksi matriks dan algorithma maka hasilnya akan dikonversi
menjadi skala numerik yang dikenal dengan nama nilai computed tomography. Nilai
ini mempunyai satuan HU (Hounsfield Unit).
Dasar
pemberian nilai ini adalah air dengan nilai 0 HU, jaringan lunak 140 HU sampai
dengan 400 HU, untuk tulang mempunyai nilai +1000 HU kadang sampai +3000 HU.
Sedangkan untuk kondisi udara nilai yang dimiliki -1000 HU. Jaringan atau
substansi lain dengan nilai yang berbeda tergantung dari nilai perlemahannya.
Jadi penampakan tulang pada monitor menjadi putih dan udara menjadi hitam.
Jaringan dan substansi lain akan dikonversi menjadi warna abu-abu bertingkat
yang disebut gray scale. Khusus untuk darah yang semula dalam penampakannya
berwarna abu-abu dapat menjadi putih apabila diberi media kontras.
- Window Level
Window
Level adalah nilai tengah dari window yang digunakan untuk penampilan gambar.
Nilainya dapat dipilih dan tergantung pada karakteristik perlemahan dari
struktur obyek yang diperiksa. Window Level menentukan densitas (derajat
kehitaman) gambar yang dihasilkan. Untuk jaringan lunak 30 HU sampai dengan 40
HU, sedangkan untuk tulang 200 HU sampai dengan 400 HU.
Tipe Jaringan Nilai CT ( HU ) Penampakan
Tulang +1000 Putih
Otot +50 Abu-abu
Materi Putih +45 Abu-abu
merah
Materi Abu-abu +40 Abu-abu
Darah +20 Abu-abu
CSF +15 Abu-abu
Air 0 Abu-abu
Lemak -100 Abu-abu
Paru -200 Abu-abu
Udara -1000 Hitam
Artifact
Artifak adalah Gangguan pada tampilan gambar akibat dari berbagai
kesalahan
1) Sreak artifact : berupa garis-garis vertical
yang disebabkan tidak ada keseimbangan antara scanning permulaan dengan
scanning akhir. Penyebabnya pergerakan pasien, sifat mekanik yang tidak
seimbang.
2) Beam hardening artifact :
berbentuk garis disebabkan perubahan komposisi spectrum sinar x akibat adanya
material yang lebih padat.
3) shading (bayangan) : perubahan progresif dari
densitas suatu bagian dengan bagian lainnya pada suatu gambar. Penyebabnya
respon detector yang tidak sinkron dan penurunan spectrum energy sinar x.
contoh “cupping” yaitu artefak padat pada jaringan otak dekat calvaria.
4) ring artifact : seperti cincin,
banyak penyebabnya, diantaranya tidak adanya keseimbangan antara detector yang
berputar dan tabung sinar x. rekalibrasi alat dapat menghilangkan artefak
5) noise :
bukan artefak yang sebenarnya, tetapi menggambarkan penurunan resolusi dari
suatu gambar CT Scan. Akibat ketidaktepatan penentuan CT Number. Noise dapat
terjadi akibat posisi yang tidak tepat, menghalangi radiasi optimal untuk
mencapai detector.
Teknik
pemeriksaan ct-scan kepala
Pemeriksaan CT Scan Brain
(Otak) merupakan pemeriksaan yang dominan di setiap Rumah sakit/klinik di seluruh
dunia. Parameter Scan harus disesuaikan dengan kelainan patologis. Pada
umumnya, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan potongan axial. Potongan
coronal hanya dilakukan jika diperlukan pada kasus tertentu. Prinsipnya semua
scsn harus diawali dengan scanning tanpa kontras.
Kontras media
Aplikasi Kontras media
sangat diperlukan untuk mendiagnosa kelainan seperti lesi, abses dan tumor. Seperti
halnya penggunaan kontras media pada umumnya, diperlukan screening pasien. Dosis
IV contras media untuk CT Brain bervariasi antara 30-50 ml (300-350 mg iodine
per ml). Untuk paediatric patients 1,5 ml perkilogram BB (sampai dengan
maksimal 30 ml). Beberapa rumah sakit kadang hanya melakukan scanning post
kontras untuk menurunkan dosis radiasi terutama untuk paediatrik patients.
Alat dan bahan
¨ Spuit
25cc (2buah)
¨ Kasa
dan kapas
¨ Alkohol
¨ Kontras
media (iopamiro 50cc)
¨ Bengkok
Gambar
alat dan bahan pada CT Scan
Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
untuk pemeriksaan kepala, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi
penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas, terutama jika
pemeriksaan dengan media kontras, benda asesoris seperti gigi palsu, rambut
palsu, anting-anting, penjempit rambut dan alat bantu pendengaran harus dilepas
agar tidak terjadi artefak.
Posisi pasien :
¨ Pasien
harus diposisikan sedemikian rupa sehingga merasa nyaman diatas meja scanner,
agar mengurangi pergerakan saat scanning.
¨ Scout
radiograf (Topografi) harus mampu menampakkan anatomi yang dimaksud.
Posisi axial :
- Gunakan
head holder
- Dagu
sedikit fleksi
- Kedua
tangan disamping tubuh atau diatas dada
- Gunakan
alat fiksasi dan immobilisasi
- Pastikan
bahwa pasien merasa nyaman
- Gunakan
slimut
Posisi coronal :
- Gunakan
head holder
- Pasien
prone, head first, dengan leher ekstensi
- Kedua
tangan disamping tubuh
- Gunakan
alat fiksasi dan immobilisasi
- Pastikan
bahwa pasien merasa nyaman
- Gunakan
selimut
- Coronal
scan harus dikerjakan sesingkat mungkin mengingat positioning coronal
tidak terlalu nyaman untuk pasien
- Pada
coronal scan harus berhati-hati pada dental filling yang dapat menyebabkan
artefak
Scan Parameter
Scanogram : kepala
lateral
Range : range I dari basis
cranii sampai pars petrosum dan range II dari pars petrosum sampai verteks.
Slice Thickness : 2-5 mm (
range I ) dan 5-10 mm ( range II )
FOV : 24 cm
Gantry tilt : sudut gantry
tergantung besar kecilnya sudut yang terbentuk oleh orbito meatal line dengan
garis vertical.
kV : 120
mA : 250
Reconstruksion Algorithma :
soft tissue
Window width : 0-90 HU ( otak
supratentorial ); 110-160 HU ( otak pada fossa posterior ); 2000-3000 HU (
tulang )
Window Level : 40-45 HU ( otak
supratentorial ); 30-40 HU ( otak pada fossa posterior ); 200-400 HU ( tulang
)
Foto sebelum dan sesudah
pemasukkan media kontras
Secara
umum pemeriksaan CT-scan kepala membutuhkan 6-10 irisan axial. Namun ukuran
tersebut dapat bervariasi tergantung keperluan diagnosa. Untuk kasus seperti
tumor maka jumlah irisan akan mencapai dua kalinya karena harus dibuat foto sebelum
dan sesudah pemasukan media kontras. Tujuan dibuat foto sebelum dan sesudah
pemasukan media kontras adalah agar dapat membedakan dengan jelas apakah organ
tersebut mengalami kelainan atau tidak.
Gambar yang dihasilkan dalam
pemeriksaan CT-scan kepala pada umumnya:
Potongan Axial I
Merupakan bagian paling
superior dari otak yang disebut hemisphere. Kriteria gambarnya adalah tampak :
a) Bagian anterior sinus superior sagital
b) Centrum semi ovale (yang berisi materi cerebrum)
c) Fissura longitudinal (bagian dari falks
cerebri)
d) Sulcus
e) Gyrus
f) Bagian posterior sinus superior sagital
Potongan Axial IV
Merupakan irisan axial yang ke
empat yang disebut tingkat medial ventrikel. Criteria gambarnya tampak :
a) Anterior corpus collosum
b) Anterior horn dari ventrikel lateral kiri
c) Nucleus caudate
d) Thalamus
e) Ventrikel tiga
f) Kelenjar pineal (agak sedikit mengalami
kalsifikasi)
g) Posterior horn dari ventrikel lateral kiri
Potongan Axial V
Menggambarkan jaringan otak
dalam ventrikel medial tiga. Kriteria gambar yang tampak :
a) Anterior corpus collosum
b) Anterior horn ventrikel lateral kiri
c) Ventrikel tiga
d) Kelenjar pineal
e) Protuberantia occipital interna
Potongan Axial VII
Irisan
ke tujuh merupakan penggambaran jaringan dari bidang orbita. Struktur dalam
irisan ini sulit untuk ditampakkan dengan baik dalam CT-scan.
Modifikasi-modifikasi sudut posisi kepala dilakukan untuk mendapatkan
gambarannya adalah tampak :
a) Bola mata / occular bulb
b) Nervus optic kanan
c) Optic chiasma
d) Lobus temporal
e) Otak tengah
f) Cerebellum
g) Lobus oksipitalis
h) Air cell mastoid
i) Sinus ethmoid dan atau sinus sphenoid
Indikasi :
¨ Tumor
¨ Vascular
¨ Infection
¨ Degeneratif
¨ Trauma
¨ Haemorhage
Tidak ada komentar:
Posting Komentar