Selasa, 14 Januari 2014

CT-SCAN (KEPALA)

                                                    CT SCAN

CT Scan (Computed Tomography Scan) Merupakan pencitraan diagnostic yang menggunakan kombinasi sinar-x dan teknologi computer dalam mengolah, menganalisia, dan merekonstruksi data menjadi gambaran irisan transversal tubuh (cross sectional) yang diperiksa.

Struktur komponen CT Scan
1.    Gantry (X-ray tube, Detector, DAS)
Tempat yang besar dan memiliki terowongan yang dilengkapi oleh X-ray tube dan detector yang letaknya selalu berlawanan arah.  Mereka dapat berputar secara bersamaan. Hal ini untuk melakukan eksposi. Hasil eksposi berupa data yang kemudian dikelompokkan oleh DAS (Data Acquisition Sistem).
2.    Meja pemeriksaan
Peralatan yang melengkapi gantry yang dapat keluar masuk gantry, naik turun, dan maju mundur.
Bahan : carbon graphite fiber
konstruksi :
a.dapat bergerak naik turun
b.top table bergerak maju-mundur untuk keluar masuk terowongan gantry.
c.pada spiral CT, selama scanning meja  bergerak masuk/keluar gantry.

3.    Operator console
Terdiri dari meja kontrol dan monitor. Yang berfungsi mengatur atau mengendalikan gantry. Sistem pengendali berfungsi untuk melakukan pekerjaan atau pengoperasian scanning, display atau penggambaran.
Sistem kontrol mengandung arti untuk melakukan setting variabel atau indikator eksposi. Terdiri dari kV, mA, S, HTT, Tube indicator, dll.
Sistem console dilengkapi dengan sistem archiving. Ketika sistem pengendali mengendalikan pekerjaan komputer maka semua kendali yang dikerjakan komputer  bisa dikerjakan. Sistim archiving terdiri dari menyimpan data dan membuka kembali.

4.    Computer (CPU)
Terdiri dari :
-                      ALU : Untuk melakukan arithmatic logic
-                      Control unit
-                      Memory unit, sebagai tempat penyimpanan data.
-                      CPU (Central processing Unit) untuk rekonstruksi gambar.
-                      Display console
         CPU Berfungsi untuk :
n Mengolah data
n Merekonstruksi gambar
n Memanipulasi gambar
n Menyimpan gambar

5.    Output Device
Alat penghasil gambar. Terdiri dari :
n TV  Monitor, untuk tayangan gambar
n Image recorder, untuk menyimpan gambar (dalam Magnetic Disc, Floppy Disc)
n Multiformat camera, untuk membuat format gambar, satu film untuk beberapa frame/ gambar.
n Laser imager/printer : untuk mencetak gambar pada film single emulsi.

Gantry merupakan komponen pesawat CT Scan di dalamnya terdapat:
1.    tabung sinar-x
berfungsi sebagai pembangkit sinar-x dengan kapasitas 3.000.000 H.U (Heat Unit)

·         Anoda putar
Agar target tidak cepat aus
·         Fokus kecil
Menghasilkan gambaran yang tajam
·         Bekerja diatas tegangan 100 kV
Tegangan harus diatas 100 kV agar dapat melakukan tembusan dengan baik.
·         Anoda heat unit capacity s/d 2 juta heat unit
Untuk menghasilkan panas yang besar.
·         Tahan goncangan
Karena bergerak terus menerus

2.    Detector sinar-x
Detector dan data acquisition system
·         Detector mengubah atenuasi sinar x menjadi signal listrik
·         DAS memperkuat signal dan konversi dari data analog ke data digital
·         Data digital diolah oleh computer

3.    Kolimator
Pada pesawat CT Scan, umumnya terdapat dua buah kolimator, yaitu:
a.    Kolimator pada rumah tabung sinar x(fan beam), yang fungsinya untuk mengurangi dosis radiasi, sebagai pembatas luas lapangan penyinaran dan mengurangi bayangan penumbra dengan adanya focal spot kecil.
b.    Kolimator pada detector, yang fungsinya adalah untuk : pengarah radiasi menuju ke detector, pengontrol radiasi hamburan dan menentukan ketebalan lapisan (slice thickness).
Kolimator yang berfungsi untuk menghindari hamburan disebut anti scatter colimator.


Perlengkapan dalam pemeriksaan CT Scan (Examination Accessories)
a.    Peralatan yang diperlukan untuk kenyamanan posisi pasien selama pemeriksaan berlangsung terdiri dari: “head holder strep”, “arm support”, “cradle pad”, dan  “knee pad”.
b.    Printer Laser Imager.
Digunakan untuk memperoleh gambaran CT pada suatu bidang film sesuai yang diinginkan.
c.    Injector Automatic.
merupakan alat penyuntik otomatis kontras media secara intra vena

Fungsi pesawat CT Scan
a.    Produksi Sinar-x
b.    Kumpulan data
c.    Proses data
d.    Tampilan gambar

Prinsip kerja CT Scan
·         Sinar x melalui celah sempit (kolimator) menembus objek
·         Sinar x yang menembus objek (mengalami atenuasi) ditangkap oleh detector, atenuasi sinar x menjadi signal listrik
·         Data Acquisitin System dalam sistem computer mengubah signal listrik diteruskan menjadi data digital dan menjadi informasi computer dalam bentuk “algorithma”
·         Rekonstruksi gambar dalam “gray scale image” untuk ditampilkan dalam “display system”.

Parameter pemeriksaan CT Scan
Gambar pada CT Scan dapat terjadi sebagai hasil dari berkas sinar-X yang mengalami perlemahan setelah menembus obyek, ditangkap detektor dan dilakukan pengolahan dalam komputer. Penampilan gambar yang baik tergantung kualitas gambar yang dihasilkan sehingga aspek klinis dari gambar tersebut dapat dimanfaatkan untuk menegakkan diagnosa. Pada CT Scan dikenal beberapa parameter untuk pengontrolan eksposi dan output gambar yang optimal.

Adapun parameter tersebut adalah :
  1. Slice thickness
Slice thickness adalah tebalnya irisan atau potongan dari obyek yang diperiksa. Nilainya dapat dipilih antara 1 mm – 10 mm sesuai dengan keperluan klinis. Slice thickness yang tebal akan menghasilkan gambaran dengan detail yang rendah sebaliknya dengan slice thickness yang tipis akan menghasilkan gambaran dengan detail yang tinggi. Slice thickness yang tebal akan menimbulkan gambaran yang mengganggu seperti garis-garis dan apabila slice thickness terlalu tipis akan menghasilkan noise yang tinggi.

  1. Scan Range
Scan range adalah perpaduan atau kombinasi dari beberapa slice thickness, yang bermanfaat untuk mendapatkan ketebalan potongan yang berbeda pada satu lapangan pemeriksaan.

  1. Faktor Eksposi
Faktor eksposi adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap eksposi, meliputi tegangan tabung (KV), arus tabung (mA) dan waktu (s). Besarnya tegangan tabung dapat dipilih secara otomatis pada setiap pemeriksaan.
Tegangan tabung (KV) yaitu beda potensial antara tabung katoda dan anoda. Semakin tinggi awan elektron yang dihasilkan maka akan semakin kuat menembus anoda sehingga daya tembus yang dihasilkan akan semakin besar.
Arus tabung (mA) yaitu kuat lemahnya arus yang dihasilkan sinar-X, apabila arus tabung besar maka elektron yang dihasilkan akan semakin besar.
Waktu (s) yaitu lamanya waktu eksposi, sangat berpengaruh terhadap jumlah elektron. mAs berpengaruh terhadap jumlah elektron dan kuantitas sinar-X.

  1. Field of View (FOV)
Field of View (FOV) adalah diameter maksimal dari gambar yang akan direkonstruksi. Besarnya bervariasi dan biasanya berada pada rentang 12 cm sampai dengan 50 cm. Field of View (FOV) kecil akan meningkatkan detail gambar (resolusi) karena field of view (FOV) yang kecil mampu mereduksi ukuran pixel, sehingga dalam rekonstruksi matriks hasilnya lebih teliti.
Field of View (FOV) kecil, antara 100 mm sampai dengan 200 mm akan meningkatkan resolusi sehingga detail gambar dan batas objek akan tampak jelas. Field of View (FOV) kecil akan menyebabkan noise meningkat.
Field of View (FOV) sedang, yaitu 200 mm diharapkan gambar yang dihasilkan memiliki spasial resolusi yang baik, noise serta artefak sedikit.
Field of View (FOV) besar, antara 350 mm sampai dengan 400 mm akan menghasilkan spasial resolusi yang rendah karena pixel menjadi besar akibat dilakukannya magnifikasi. Field of View (FOV) besar akan menyebabkan noise berkurang dan kontras resolusi meningkat serta dapat dihindari munculnya streak artifact.

  1. Gantry Tilt
Gantry tilt adalah sudut yang dibentuk antara bidang vertikal dengan gantry (tabung sinar-X dengan detektor). Rentang gantry tilt antara -300 sampai +300. Gantry tilt bertujuan untuk keperluan diagnosa dari masing-masing kasus yang dihadapi, dan menentukan sudut irisan dari objek yang akan diperiksa. Satuan ukur penyudutan gantry adalah derajat (°).

  1. Rekonstruksi Matriks
Rekonstruksi matriks adalah deretan baris dan kolom dari picture element (pixel) dalam proses perekonstruksian gambar. Rekonstruksi matriks ini merupakan salah satu struktur elemen dalam memori komputer yang berfungsi untuk merekonstruksi gambar.
Pada umumnya matriks yang digunakan berukuran 512x512 yaitu 512 baris dan 512 kolom. Pada pemeriksaan CT Scan ukuran matriks disesuaikan dengan alat yang tersedia. Rekonstruksi matriks berpengaruh terhadap resolusi gambar.
Semakin tinggi matriks yang dipakai maka semakin tinggi detail gambar yang dihasilkan.

  1. Rekonstruksi Algorithma
Rekonstruksi algorithma adalah prosedur matematis yang digunakan dalam merekonstruksi gambar. Penampakan dan karakteristik dari gambar CT Scan tergantung dari kuatnya algorithma yang dipilih. Semakin tinggi rekonstruksi algorithma yang dipilih maka semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan. Dengan adanya metode ini maka gambaran seperti tulang, soft tissue, dan jaringan-jaringan lain dapat dibedakan dengan jelas pada layar monitor.

  1. Window Width
Window Width adalah nilai computed tomography yang dikonversi menjadi gray scale untuk ditampilkan ke TV monitor. Setelah komputer menyelesaikan pengolahan gambar melalui rekonstruksi matriks dan algorithma maka hasilnya akan dikonversi menjadi skala numerik yang dikenal dengan nama nilai computed tomography. Nilai ini mempunyai satuan HU (Hounsfield Unit).
Dasar pemberian nilai ini adalah air dengan nilai 0 HU, jaringan lunak 140 HU sampai dengan 400 HU, untuk tulang mempunyai nilai +1000 HU kadang sampai +3000 HU. Sedangkan untuk kondisi udara nilai yang dimiliki -1000 HU. Jaringan atau substansi lain dengan nilai yang berbeda tergantung dari nilai perlemahannya. Jadi penampakan tulang pada monitor menjadi putih dan udara menjadi hitam. Jaringan dan substansi lain akan dikonversi menjadi warna abu-abu bertingkat yang disebut gray scale. Khusus untuk darah yang semula dalam penampakannya berwarna abu-abu dapat menjadi putih apabila diberi media kontras.

  1. Window Level
Window Level adalah nilai tengah dari window yang digunakan untuk penampilan gambar. Nilainya dapat dipilih dan tergantung pada karakteristik perlemahan dari struktur obyek yang diperiksa. Window Level menentukan densitas (derajat kehitaman) gambar yang dihasilkan. Untuk jaringan lunak 30 HU sampai dengan 40 HU, sedangkan untuk tulang 200 HU sampai dengan 400 HU.

Tipe Jaringan Nilai CT ( HU ) Penampakan
Tulang +1000 Putih
Otot +50 Abu-abu
Materi Putih +45 Abu-abu merah
Materi Abu-abu +40 Abu-abu
Darah +20 Abu-abu
CSF +15 Abu-abu
Air 0 Abu-abu
Lemak -100 Abu-abu
Paru -200 Abu-abu
Udara -1000 Hitam

Artifact
Artifak adalah Gangguan pada tampilan gambar akibat dari berbagai kesalahan

1)    Sreak artifact : berupa garis-garis vertical yang disebabkan tidak ada keseimbangan antara scanning permulaan dengan scanning akhir. Penyebabnya pergerakan pasien, sifat mekanik yang tidak seimbang.
2)    Beam hardening artifact : berbentuk garis disebabkan perubahan komposisi spectrum sinar x akibat adanya material yang lebih padat.
3)    shading (bayangan) : perubahan progresif dari densitas suatu bagian dengan bagian lainnya pada suatu gambar. Penyebabnya respon detector yang tidak sinkron dan penurunan spectrum energy sinar x. contoh “cupping” yaitu artefak padat pada jaringan otak dekat calvaria.
4)    ring artifact : seperti cincin, banyak penyebabnya, diantaranya tidak adanya keseimbangan antara detector yang berputar dan tabung sinar x. rekalibrasi alat dapat menghilangkan artefak
5)    noise : bukan artefak yang sebenarnya, tetapi menggambarkan penurunan resolusi dari suatu gambar CT Scan. Akibat ketidaktepatan penentuan CT Number. Noise dapat terjadi akibat posisi yang tidak tepat, menghalangi radiasi optimal untuk mencapai detector.


Teknik pemeriksaan ct-scan kepala

Pemeriksaan CT Scan Brain (Otak) merupakan pemeriksaan yang dominan di setiap Rumah sakit/klinik di seluruh dunia. Parameter Scan harus disesuaikan dengan kelainan patologis. Pada umumnya, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan potongan axial. Potongan coronal hanya dilakukan jika diperlukan pada kasus tertentu. Prinsipnya semua scsn harus diawali dengan scanning tanpa kontras.

Kontras media
Aplikasi Kontras media sangat diperlukan untuk mendiagnosa kelainan seperti lesi, abses dan tumor. Seperti halnya penggunaan kontras media pada umumnya, diperlukan screening pasien. Dosis IV contras media untuk CT Brain bervariasi antara 30-50 ml (300-350 mg iodine per ml). Untuk paediatric patients 1,5 ml perkilogram BB (sampai dengan maksimal 30 ml). Beberapa rumah sakit kadang hanya melakukan scanning post kontras untuk menurunkan dosis radiasi terutama untuk paediatrik patients.

Alat dan bahan
¨  Spuit 25cc (2buah)
¨  Kasa dan kapas
¨  Alkohol
¨  Kontras media (iopamiro 50cc)
¨  Bengkok  
IMG01066-20111214-0915.jpg
Gambar alat dan bahan pada CT Scan

Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan kepala, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas, terutama jika pemeriksaan dengan media kontras, benda asesoris seperti gigi palsu, rambut palsu, anting-anting, penjempit rambut dan alat bantu pendengaran harus dilepas agar tidak terjadi artefak.

Posisi pasien :
¨  Pasien harus diposisikan sedemikian rupa sehingga merasa nyaman diatas meja scanner, agar mengurangi pergerakan saat scanning.
¨  Scout radiograf (Topografi) harus mampu menampakkan anatomi yang dimaksud.

Posisi axial :
  1. Gunakan head holder
  2. Dagu sedikit fleksi
  3. Kedua tangan disamping tubuh atau diatas dada
  4. Gunakan alat fiksasi dan immobilisasi
  5. Pastikan bahwa pasien merasa nyaman
  6. Gunakan slimut

Posisi coronal :
  1. Gunakan head holder
  2. Pasien prone, head first, dengan leher ekstensi
  3. Kedua tangan disamping tubuh
  4. Gunakan alat fiksasi dan immobilisasi
  5. Pastikan bahwa pasien merasa nyaman
  6. Gunakan selimut
  7. Coronal scan harus dikerjakan sesingkat mungkin mengingat positioning coronal tidak terlalu nyaman untuk pasien
  8. Pada coronal scan harus berhati-hati pada dental filling yang dapat menyebabkan artefak





Scan Parameter

Scanogram : kepala lateral 
Range : range I dari basis cranii sampai pars petrosum dan range II dari pars petrosum sampai verteks.                       
Slice Thickness : 2-5 mm ( range I ) dan 5-10 mm ( range II ) 
FOV : 24 cm 
Gantry tilt : sudut gantry tergantung besar kecilnya sudut yang terbentuk oleh orbito meatal line dengan garis vertical.
kV : 120 
mA : 250 
Reconstruksion Algorithma : soft tissue
Window width : 0-90 HU ( otak supratentorial ); 110-160 HU ( otak pada fossa posterior ); 2000-3000 HU ( tulang ) 
Window Level : 40-45 HU ( otak supratentorial ); 30-40 HU ( otak pada fossa posterior ); 200-400 HU ( tulang ) 
Foto sebelum dan sesudah pemasukkan media kontras

Secara umum pemeriksaan CT-scan kepala membutuhkan 6-10 irisan axial. Namun ukuran tersebut dapat bervariasi tergantung keperluan diagnosa. Untuk kasus seperti tumor maka jumlah irisan akan mencapai dua kalinya karena harus dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan media kontras. Tujuan dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan media kontras adalah agar dapat membedakan dengan jelas apakah organ tersebut mengalami kelainan atau tidak.

Gambar yang dihasilkan dalam pemeriksaan CT-scan kepala pada umumnya:

Potongan Axial I 
Merupakan bagian paling superior dari otak yang disebut hemisphere. Kriteria gambarnya adalah tampak :
a)    Bagian anterior sinus superior sagital
b)    Centrum semi ovale (yang berisi materi cerebrum)
c)    Fissura longitudinal (bagian dari falks cerebri) 
d)    Sulcus 
e)    Gyrus  
f)     Bagian posterior sinus superior sagital

Potongan Axial IV
Merupakan irisan axial yang ke empat yang disebut tingkat medial ventrikel. Criteria gambarnya tampak :
a)    Anterior corpus collosum
b)    Anterior horn dari ventrikel lateral kiri
c)    Nucleus caudate
d)    Thalamus
e)    Ventrikel tiga
f)     Kelenjar pineal (agak sedikit mengalami kalsifikasi) 
g)    Posterior horn dari ventrikel lateral kiri

Potongan Axial V
Menggambarkan jaringan otak dalam ventrikel medial tiga. Kriteria gambar yang tampak :
a)    Anterior corpus collosum
b)    Anterior horn ventrikel lateral kiri
c)    Ventrikel tiga
d)    Kelenjar pineal
e)    Protuberantia occipital interna





Potongan Axial VII
Irisan ke tujuh merupakan penggambaran jaringan dari bidang orbita. Struktur dalam irisan ini sulit untuk ditampakkan dengan baik dalam CT-scan. Modifikasi-modifikasi sudut posisi kepala dilakukan untuk mendapatkan
 
gambarannya adalah tampak :
a)    Bola mata / occular bulb
b)    Nervus optic kanan
c)    Optic chiasma
d)    Lobus temporal
e)    Otak tengah
f)     Cerebellum
g)    Lobus oksipitalis
h)   Air cell mastoid 
i)     Sinus ethmoid dan atau sinus sphenoid

Indikasi :
¨  Tumor
¨  Vascular
¨  Infection
¨  Degeneratif
¨  Trauma
¨  Haemorhage





Tidak ada komentar:

Posting Komentar